Challange Time! : Keluar dari Zona Nyaman



"Waktu ke waktu perlahan kurakit egoku
Merangkul orang-orang yang mulai sejiwa denganku
Ke-BM-an membukakan jalan mencari teman
Bergeraklah dari zona nyaman"

- Zona Nyaman, Fourtwnty


Sebenarnya tantangan ini  sudah harus saya tuliskan dari tahun lalu, em, lebih tepatnya dua bulan lalu sebelum saya pulang kampung ke Kendari. Jadi ceritanya di hari yang mendung dan gerimis, saya janjian dengan salah seorang teman jaman kuliah yang sekarang berkerja di tanah kelahiran saya. Manda namanya. Bertemulah kami di salah satu cafe dan mengalirlah obrolan kami yang awalnya masih seputaran masa-masa kami kuliah hingga merembet ke topik bahasan lain seperti kesenangan kami dengan salah satu olahraga dan buku, dan dari sanalah tercetus gagasan untuk tantangan ini. Menulis!

Kami berdua sadar, kami punya tanggung jawab atas ilmu yang kami punya. Keinginan untuk memulai untuk menulis juga sudah lama ada tapi entah kenapa menulis bagi kami masih menjadi sesuatu yang cukup sulit untuk kami mulai. Banyak gagasan yang ada di kepala kami minta untuk dituangkan tapi lagi dan lagi kami terlalu sukar menuangkannya dalam tulisan. Lebih seringnya justru kami menumpuknya dalam kepala kami masing-masing, beberapa kali mendiskusikannya tanpa ada catatan yang lain waktu bisa kami baca sebagai pengingat.

Saya ingat ada kata-kata bijak dari Pram yang cukup menyentil egosentris saya, kira-kira begini, 
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah."

Lalu, sudahkah saya menulis?
Sudah. Beberapa kali saya menulis. Di blog ini salah satunya. tapi tidak rutin. dan di sanalah tantangan itu dimaksudkan. Bagaimana kami mulai membiasakan menulis sesering mungkin. Manda bilang, "Bukan tidak bisa, kita hanya belum terbiasa." 

Ya, baiklah mari kita coba.
Mari mulai menulis teman. Mungkin sesekali kita harus menantang diri kita sendiri, berusaha keluar dari zona nyaman kita masing-masing. lalu membuat perubahan-perubahan kecil untuk diri kita sendiri dulu. Jika esok berhasil, semoga kita bisa membuat perubahan kecil untuk dunia.


Lamongan, 08 Februari 2019

Love,


RA

You Might Also Like

0 Comments

Jejak Langkah