Catatan Perjalanan : Nusa Penida, Surga Dunia
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?”
- (Ar-Rahman: 13)
Masih di Bali.
Liburan kami masih berlanjut. Hari ini kami ingin menghabiskan waktu untuk mengeksplore Nusa Penida sebagaimana rencana kami sebelumnya yang gagal karena ATM error. hehehe
Sejak subuh kami sudah bangun dan mulai mempersiapkan semua keperluan, dan jangan pernah lupakan sunblock, matahari di Bali gak kalah sadislah buat nyiksa kulit.
Masih dengan motor sewaan kami kemarin, pagi ini kami menelusuri jalanan Bali menuju ke arah pantai Sanur. Jarak yang harus kami tempuh sih tidak dekat, butuh waktu sekitar setengah jam sih sebenarnya untuk kami sampai di pantai Sanur pagi ini. Kami tiba sekitar pukul 07.00 WITA, dan pengunjung pantai Sanur sudah buanyaaakkk sekali. Parkiran sepeda motor bahkan sudah penuh, untuk masuk dan parkir saja kami harus mengantri sekitar 10-15 menit. Setelah parkir kami jalan-jalan sebentar keliling pantai Sanur untuk mencari loket pembelian tiket fast boat untuk nyebrang ke Nusa Penida. Awalnya kami sempat shock dengan harga yang ditawarkan di loket pertama yang kami datangi, pasalnya untuk satu kali nyebrang ke Nusa Penida kami harus membayar Rp. 200.000. Itu mahal banget coyyy! sementara hasil kami googling, tiket untuk one way nyebrang ke Nusa Penida ada yang lebih murah sekitar Rp. 75.000,-. Baiklah belajar dari pengalaman kami yang beberapa kali ketipu calo, kali ini kami harus bisa mendapatkan harga tiket fast boat yang murah dan rasional di kantong. hehe. Setelah muter-muter dan kepo-kepo ke beberapa loket, kami kemudian bertemu dengan seorang bapak-bapak (sepertinya juga calo) yang menawarkan kepada kami jasa fast boat ke Nusa Penida dengan harga dibawah Rp. 100.000. Setelah tawar menawar yang (gak) begitu alot (hehe) akhirnya kami mendapatkan fast boat yang kami cari, S'Gening, dengan harga yang cukup murah sih menurut kami, hanya dengan Rp. 85.000. Setelah deal kami akhirnya diajak si bapak ke loket S'gening Fast boat untuk membayar tiket fast boat yang kami beli PP.
![]() |
Fast boat yang siap ngangkut ke Nusa Penida dari Pelabuhan pantai Sanur |
![]() |
sambil nunggu fast boatnya siap berangkat ke Nusa Penida, selfie dululah kita 😂 |
Fast boat siap dan saatnya kami berangkat. Nus, Saya datang!
Butuh waktu sekitar kurang lebih 30 menit untuk sampai di Nusa Penida jika keadaan laut cukup tenang, dan meskipun sedikit mendung tapi perjalanan kami cukup lancar dan on time. Fast Boat S'gening yang kami tumpangi akhirnya bersandar di Pelabuhan Buyuk, Nusa Penida. Lets explore Nusa Penida!
Setibanya kami di Pelabuhan sudah banyak orang yang menyambut kami, hahah. (berasa artis aja). but, wait. yang disambut itu bukan kami tapi beberapa penumpang Fast boat s'gening yang sebelumnya sudah booking mobil atau ikutan open trip gitulah. Dan kami bukanlah dua-duanya. hehehe. Liburan kali ini kami lebih memilih backpackeran dan ngegembel, mengarahkan kaki kami kemanapun kaki kami ingin melangkah. Gak ada batasan mau kemana dan bagaimana, hanya ada batasan waktu, satu hari aja di Nusa Penida. Gak cukup sih sebenarnya tapi bagaimana lagi, waktu yang kami punya terbatas, jadi maksimalkan aja waktu yang ada. Mari melangkah kemana saja...
Keluar dari Pelabuhan Buyuk kami baru akan mencari persewaan sepada motor, kalau saja kami turun di Pelabuhan Toyah Pakeh mungkin banyak jasa penyewaan sepeda motor yang menawari kami, tapi di pelabuhan Buyuk ini gak sebanyak itu. dan memang cukup sulit juga dapat harga yang murah kalau pilihannya juga sedikit. Dari beberapa orang yang itupun gak sampai lima orang yang menawari kami jasa sewa motor, harga yang ditawarkan hampir sama semua, dan ya dengan terpaksa kami pilih yang lumayan lebih murah dari yang lainnya (yang mewarkan ke kami tentunya). Untuk satu hari keliling Nusa Penida kami harus menyewa motor dengan harga Rp. 75.000,- dan belum termasuk bensin.
Setelah mengisi bensin dan bertanya-tanya dengan beberapa orang warga, kami kemudian mengarahkan motor kami ke Crystal Beach, lokasi terdekat dari lokasi kami berada, akan tetapi karena GPS yang kami gunakan kehilangan sinyal, akhirnya kami justru nyasar alias jalan ke Crystal Beach udah kelewatan. Hhaha akhirnya kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan kami langsung ke Kelingking beach saja. Medan yang kami lalui cukup sulit, apalagi dengan motor matic yang entah karena apa suaranya cukup kasar dan membuat kami ketar ketir sendiri.
Berjarak 45 menit dari pelabuhan, jalan
menuju Kelingking Beach sudah termasuk baik tidak terlalu banyak lobang lobang, hanya di beberapa lokasi sebelum menuju ke Kelingking beach saja bisa ditemui jalanan rusak dan berkelok. Untuk bisa menikmati keelokan Kelingking Beach yang sedang tersohor ini, kami harus membayar sekitar Rp. 10.000 untuk 2 orang dan satu sepeda motor. Setelah
sampai di tempat parkir, kami berjalan kira-kira 4 menit menuju spot.
Kelingking beach, katanya sih iconnya Nusa Penida nih sekarang |
Setibanya kami di spot yang sedang hits ini, Subhanallah, Karang raksasa yang berbentuk unik menyerupai kepala tirex itu menyambut kedatangan kami. Indah banget. Spot foto yang sudah sering muncul di feed Instagram itu akhirnya bisa kami nikmati langsung. Sangat bagus untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan
indah kelingking beach. Sayangnya, di spot foto berlatar belakang Kelingking beach itu sangat ramai. Untuk mendapat foto yang bagus, kami harus lebih dulu mengantri untuk kemudian bergantian berfoto dengan pengunjung lain. Konon katanya, pantai yang ada di bawahnya lebih keren lagi, tapi jika
ingin turun ke pantainya, kami harus menuruni jalanan sempit di atas tebing yang cukup terjal. Saat kami ke sana memang sudah dibuatkan jalan kecil dengan pengaman kayu di setiap sisinya, tapi itu masih cukup horor untuk dilewati karena jalan yang juga saat itu masih diperbaiki. Belum lagi menurut informasi dari salah seorang tour gaide, yang sedang mendampingi turis asal Spanyol (yang kebetulan juga mencoba turun seperti kami) yang sempat berbincang dengan saya, dibutuhkan waktu 45 menit untuk sampai di pantai kelingking dan 1 jam untuk kembali ke atas. Well, setelah mendapatkan informasi tersebut, keinginan untuk turun ke pantainya harus kami simpan lebih dulu, ya bagaimana lagi kalau memutuskan tetap turun kami hanya akan menghabiskan waktu seharian ini di Kelingking beach saja sementara masih ada beberapa lokasi yang ingin kami datangi sebelum kembali ke pelabuhan Buyuk pukul 17.00 WITA nanti. Jadi ya sudahlah kami hanya sempat turun sedikit dari spot foto yang ramai itu, berbincang-bincang sebentar dengan beberapa turis Meksiko, Spanyol, dan Thailand (yang juga berubah pikiran untuk turun ke pantai. hehe) yang kebetulan berada di satu tempat yang sama dengan kami dan mengambil beberapa foto dari sana.
![]() |
Niatnya mau coba turun ke pantainya, apalah daya tenaganya gak kuat karena udah lama gak pernah olahraga |
Kembali ke atas, kami masih ingin berfoto di spot foto yang ramai itu. maka mengantrilah kami bersama beberapa pengunjung lain. Tiba-tiba seseorang cewek asing alias bule yang tidak dikenal menyodori saya ponselnya.
"can you help me to take a picture?" begitu katanya.
"Sure." jawab saya saat itu. Setelah berbincang-bincang cukup lama sembari menunggu antrian yang masih tersisa 6 orang di depan kami, saya akhirnya tau kalau dia adalah turis asal Filipina yang sedang solo travelling. Keren juga batin saya saat itu. si turis Filipina (yang sampai akhir ngobrol dengan saya tidak juga saya ketahui namanya) sempat bercerita tentang ketidakpuasannya dengan pelayanan tour guide yang sudah dia sewa, katanya setiap hasil foto yang di ambil oleh tour guidenya selalu ada jejak tangan si tour guide dan dia jadi kesal dibuatnya. hahaha. Dia juga sempat beberapa kali bertanya tentang lokasi wisata indah di Indonesia, khususnya Jogja. Dia ingin ke Borobudur dan Prambanan dan saya kemudian menyarankan ke dia untuk tidak melewatkan mampir ke Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam jika dia jadi berkunjung ke Borobudur.
Kalau kalian bertanya kenapa hanya saya yang asik ngobrol dengan turis-turis itu, jawabnya karena teman saya itu masih belum bisa dan tidak pede menggunakan bahasa inggris. sejujurnya sayapun sama saja, apalah saya yang cuma anak desa ini, bahasa inggrisnya masih belepotan tapi sok-sokan ajalah buat belajar bicara. Bagi saya, belajar bahasa inggris itu ya dilatih, gak cuma belajar grammer saja. kan percuma belajar grammer tapi gak pernah di praktekin, haha makanya saya nekat saja ngobrol sama turis-turis itu, toh meskipun belepotan mereka juga paham maksud saya. hahaha.
Keasikan ngobrol saya sampai tidak menyadari kalau antrian di depan kami sudah habis, sesuai permintaan teman bule baru saya itu, akhirnya saya memfoto dia dengan beberapa gaya dan alhamdulillah tanpa ada jejak tangan saya. Sebelum berpisah, teman bule baru saya asal Filipina itu memeluk saya dan berkata senang bertemu saya dan teman saya dan berharap kami bisa bertemu lagi. Hahaha. Sepertinya sulit juga, kalaupun bertemu belum tentu kami masih saling ingat, kalaupun ingat mau menyapa juga susah karena kami bahkan belum saling bertukar nama masing-masing. hehe
Spot di sekitar Kelingking Beach |
Puas dengan pemandangan indah Kelingking beach dari atas, kami memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan kami di Nusa Penida. Tujuan kami selanjutnya adalah Pasih Uug atau yang lebih dikenal dengan Broken Beach dan Angel Bilabong yang masih ada dalam satu lokasi. Pejalanan dari Kelingking Beach menuju Broken Beach dan Angel Bilabong cukup menguras tenaga kami, pasalnya medan yang kami lalui cukup sempit dan jalanan cukup jelek. Banyak lubang dimana-mana, belum lagi jika harus bersisihan dengan Mobil atau motor dari pengunjung lain. Ah, iya jangan lupakan juga tanjakan, turunan dan tikungan sepenajang perjalanan. Tapi semua itu, pada akhirnya terbayar kok sama cantiknya pemandangan di Broken Beach. Laut biru yang terhampar, tebing karang yang berdiri kokoh, dan pesona karang bolong alias si broken beach ini, huft saya terhipnotis.
Broken Beach |
Cuaca yang cerah sekaligus panas, membuat kami senang dan juga kepayahan dalam waktu bersamaan. Apalagi di area Broken Beach jarang terlihat tumbuhan hijau, panas guys! Puas berfoto-foto kami kemudian melanjutkan perjalanan kami selanjutnya, dan juga lokasi terakhir yang bisa kami kunjungi, Crystal Beach.
Perjalanan menuju ke Crystal beach sebenarnya tidak terlalu beda jauh seperti perjalanan menuju Broken Beach, kami sedikit kepayahan dengan sepeda motor yang kami sewa dan medan yang cukup sulit. Belum lagi kami juga beberapa kali nyasar karena lagi-lagi sinyal handphone kami hilang dan mengganggu kinerja GPS kami. Setelah beberapa kali berhenti dan bertanya ke beberapa warga lokal, akhirnya kami sampai juga di Crystal beach. Cukup Ramai, begitu kesan pertama kami. Niatnya begitu sampai kami akan menceburkan diri ke air laut, tapi ya rencana hanya rencana karena takut kecapekan dan gak bisa kembali pulang ditambah pertimbangan jalan yang gak mulus juga, kami akhirnya hanya berjalan-jalan santai di sepanjang pantai. berfoto-foto sebentar. lalu mengistirahatkan diri, di pasir pantai sambil nyebil bekal yang sudah kami siapkan sejak dari hotel.
Crystal Beach |
Jam di handphone kami sudah menunjukkan pukul 15.15 WITA, karena tidak ingin tertinggal fast boat yang akan membawa kami kembali ke pelabuhan Sanur kami memutuskan untuk mengakhiri kunjungan kami di Crystal beach.
Di perjalanan kembali ke Pelabuhan Buyuk, kami sempat beberapa kali berhenti. Kali ini bukan karena kami nyasar lagi tapi karena kami ingin mengabadikan moment-moment indah di Nusa Penida ini. Hamparan pantai dan pasir putihnya di sepanjang jalan yang kami lalui cukup menggoda untuk kami berhenti dan berfoto.
Spot di sepanjang jalan di Nusa Penida |
Pukul 16.00 WITA akhirnya kami sampai di Pelabuhan Buyuk. Sepeda motor sewaan kami parkir di tempat semula. Enaknya di Nusa Penida tuh gini. Balikin sepeda motor sewaanya gak ribet, tinggal parkir kembali aja di tempat semula atau di daerah sekitarnya tanpa harus bertemu dengan pemiliknya. Sepeda motor juga gak akan hilang begitu kata bapak pemilik motor yang kami sewa. Seaman itu loh. Luar biasa!
Perjalanan di Nusa Penida akhirnya berakhir, saatnya kembali ke Pulau Bali. Fast boat S'gening yang tadi pagi mengatar kami ke Nusa Penida sudah menjemput dan siap membawa kami kembali ke Pelabuhan Sanur. Bye Nusa Penida! See you again...
![]() |
Saatnya Pulang, Bye Nusa Penida, see you again! |

Perjalanan pulang tak setenang saat kami berangkat tadi pagi. angin sore yang kencang dan ombak besar menemani perjalanan pulang kami. beberapa kali fast boat bergoyang miring dan membuat suasana fast boat menjadi riuh. antara takut dan juga senang. Rasanya seperti naik roller coster.
Pukul 17.30 WITA kami akhirnya sampai juga di pelabuhan Sanur. Karena masih banyak titipan oleh-oleh dari beberapa teman yang belum sempat kami beli, akhirnya kami sempatkan untuk mampir sebentar ke Pasar Wisata di area Pantai Sanur kemudian berlanjut ke Pusat oleh-oleh Krisna dan Joger. Barulah kemudian kami kembali ke hotel untuk istirahat.
Bali, 19 Nopember 2018
Yah, hari terakhir di Bali akhirnya datang. Pagi ini kami sedikit malas-malasan di kamar hotel. tidak ada agenda kemana-mana karena pukul 10.00 WITA nanti kami sudah harus check out dari hotel dan bergegas ke Terminal Bus Ubung untuk kembali pulang ke Pulau jawa. hehe
Perjalanan pulang ke Jawa kami tempuh lebih muda. Bus yang kami naiki cukup enak dan sepi. Selain itu kami juga cukup puas karena tidak lagi ketipu sama calo. Naik bus dari terminal Ubung ke Pelabuhan Gilimanuk kami hanya membayar ongkos sebesar Rp. 35.000,- sangat jauh berbeda ketika kami berangkat kemarin. 😓
Setelah tiba di Pelabuhan Gilimanuk, karena kami tidak naik bus damri seperti kemarin kami akhirnya harus mencari tiket kapal ferry sendiri. Tidak terlalu susah, kami cukup membayar Rp. 15.000 untuk 2 tiket sekaligus ongkos top up karena kami tidak memiliki e-toll atau e-money. Setelahnya kami langsung naik ke kapal ferry yang sudah menunggu kami untuk kembali ke pelabuhan Ketapang.
![]() |
Bye Bali... Saatnya pulang ke rumah |
![]() |
Antri beli tiket Kapal Ferry di Pelabuhan Gilimanuk |
Bye Bali! Lain waktu pasti kita akan berjumpa lagi.
Bye, Nus, terima kasih untuk penyambutan istimewamu di markas biru. lain waktu, jika aku kembali berkesempatan mengunjungi markas biru lagi, akan kubawa banyak sekali cerita. Tunggu aku kembali dengan ceritaku ya, Nus.
Jangan bosan!
Love,
Agent yang selalu Rindu, RA
3 Comments
Ayo mbk kapan lagi ke Nusa Penida? mumpung harga paket tour Nusa Penida murah mbk. semoga liburan ke nusa penida tetap menyenangkan ya mbk.
BalasHapusHarga paket tour keliling Nusa Penida berapa nih sekarang kak?
HapusAyo gabung bersama kami Nusa tour Adventure, untuk layanan private tour ke Nusa Penida Bali
BalasHapus